Rasa lelah merupakan
suatu hal yang wajar yang dialami oleh manusia ketika melakukan aktivitas
terlebih lagi jika aktivitas tersebut menggunakan energi otot maupun energi
otak. Kelelahan merupakan rasa lelah yang terasa sangat berat hingga tubuh
sudah terasa tidak lagi dapat melakukan aktivitasnya lagi. Kelelahan dapat
diatasi dengan beristirahat sejenak hingga tenaga kembali pulih. Tetapi, jika
rasa lelah tersebut tidak juga mereda meskipun sudah bersitirahat dalam waktu
yang cukup, bisa jadi itu merupakan kondisi kelelahan adrenal atau adrenal
fatigue. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai kondisi kelelahan
adrenal atau adrenal fatigue.
Adrenal fatigue
merupakan istilah yang merujuk pada sekumpulan gejala umum seperti nyeri badan,
kelelahan, gangguan tidur, dan masalah tidur. Meskipun demikian, menurut laman
Harvard health publishing, kondisi ini belum diakui sepenuhnya oleh para ahli
endokrinologi sebagai sebuah masalah kesehatan atau penyakit. Hal ini karena
banyak pula kondisi kesehatan lain yang memiliki gejala serupa dengan adrenal
fatigue. Keputusan ini juga didukung oleh sebuah laporan tahun 2016 pada jurnal
BMC endocrine disorder yang meninjau kembali 58 studi mengenai kelelahan
adrenal. Laporan tersebut menunjukkan bahwa seluruh studi yang telah dilakukan
masih memiliki keterbatasan.
Salah satu
keterbatasan yang membuat adrenal fatigue belum diakui sebagai penyakit adalah
pada tes air liur. Tes air liur bertujuan untuk mengetahui tingkat kortisol
atau hormon stress yang ada pada air liur. Pada tes tersebut hasil diagnosis
tidak menunjukkan banyak perbedaan dengan kondisi lainnya. Sebanyak 61% hasil
tes air liur dari semua studi tidak menunjukkan adanya perbedaan yang dapat
dijadikan sebagai tolak ukur. Baik itu tingkat kortisol air liur pada orang
yang sehat ataupun dengan orang yang dianggap mengalami kondisi kelelahan
adrenal atau adrenal fatigue. Meskipun belum ditetapkan sebagai penyakit, tidak
ada salahnya anda mengetahui tentang kelelahan adrenal.
Kelelahan adrenal atau
adrenal fatigue pertama kali dipopulerkan oleh james Wilson ada tahun 1998,
seorang ahli pengobatan alternatif. Kondisi ini merujuk pada adanya gangguan
pada kelenjar adrenalin yang berada diatas ginjal. Kelenjar adrenalin merupakan
kelenjar yang betugas memproduksi hormon yang dibutuhkan tubuh, salah satunya
adalah hormon kortisol atau yang lebih dikenal sebagai hormon stress. Salah
satu teori menyebutkan bahwa penyebab adrenal fatigue adalah kondisi stress
berkepanjangan. Stress yang terjadi berkepanjangan menyebabkan kelenjar adrenal
bekerja secara terus menerus.
Selain menyebabkan tubuh mengalami kelelahan
tanpa henti, gejala lain yang diketahui terjadi akibat kelelahan adrenal yaitu
:
- Tubuh
terasa pegal - pegal
- Berat
badan menurun tanpa sebab
- Tekanan
darah rendah
- Sakit
kepala ringan
- Rambut
rontok
- Perubahan
warna kulit
- Suasana
hati berubah
- Mengalami
masalah pencernaan seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut
Berikut ini merupakan
beberapa upaya yang dapat anda lakukan untuk mengatasi kondisi kelelahan
adrenal, yaitu :
- Memperbaiki
jam tidur agar kualitas tidur menjadi lebih baik.
- Memperbanyak
konsumsi makanan yang bergizi yang kaya akan vitamin C, vitamin B, dan
magnesium.
- Mengikuti
konseling dan belajar untuk menangani stress dengan baik.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: